Selalu Bersama dan Berbagi


Seorang kakek dengan sabarnya menggandeng seorang nenek. Wajah, juga seluruh anggota badannya yang sudah keriput, tapi masih sempat untuk bepergian. Dengan langkahnya yang agak berat dan sangat pelan, mereka berdua berjalan memasuki sebuah rumah makan.

Pemuda di belakangnya yang mempunyai tujuan yang sama, memperhatikan pasangan yang sudah usia lanjut ini. Dalam hati pemuda “Agaknya mereka berdua adalah pasangan yang sehidup semati”. Pemuda itupun memasuki rumah makan tersebut.

Sang kakek dan nenek memilih tempat duduk, kemudian memesan makanan pada pelayan yang datang menghampirinya.

Di kursi samping terdapat pemuda yang tadi berjalan di belakang pasangan usia lanjut ini. Sengaja pemuda ini memilih tempat duduk dekat dengan kedua pasangan itu, karena hatinya tertarik akan sikap pasangan ini.

Kemudian datang pelayan membawa hidangan yang telah dipesan oleh pasangan usia lanjut itu. Sementara pelayan yang lain juga membawa hidangan pesanan untuk sang pemuda.

Mata sang pemuda selalu memandang ke arah pasangan itu. Hidangan yang ada di meja pasangan usia lanjut itu hanya sepiring makanan, dan satu gelas minuman. Sang kakek mulai memakan hidangan yang ada di meja, sementara sang nenek hanya diam saja.

Sang pemuda yang sejak tadi memperhatikan Pasangan tersebut, tergugah hatinya, merasa ibah melihat sang nenek yang hanya duduk melihat sang kakek makan.

Sang pemuda kemudian mendekati pasangan itu lalu berkata dengan suara lirih dan sopan “Sebelumnya mohon maaf kek, mengapa kakek hanya membeli satu piring makanan dan satu gelas minuman, apa kakek tidak punya uang?”

Sang kakek yang sabar itu menjawab “Sejak kami masih mudah kami selalu kemana-mana berdua, kami selalu makan berdua dan minum berdua dan kami selalu berbagi”

“Lalu mengapa nenek tidak makan. Apa makanannya tidak enak, atau minumannya tidak enak?” sambil berkata demikian pemuda itu memanggil pelayan untuk memesan satu piring dan satu gelas minuman lagi untuk sang nenek

Sang Nenek pun “Sudahlah cu, kau jangan repot-repot. Kami memang sejak remaja selalu bersama baik dalam suka dan duka. Pergi selalu bersama, makan dan minumpun selalu berbagi”

Kemudian pelayan datang membawa makanan dan minuman yang dipesan oleh sang pemuda untuk sang nenek.

“Nenek makanan dan minumannya sudah datang, silahkan dimakan nek!!”

Sang nenek hanya tersenyum dan mengucapkan “Terima kasih, atas kebaikanmu anak muda” kemudian nenekpun duduk hanya memperhatikan hidangan tadi.

Sang pemuda kembali menghampiri nenek dan bertanya “Nek, apakah makanan yang ini juga tidak enak, atau tidak sesuai dengan selera nenek?”

“Tidak cu, makanan ini sangat enak” kemudian kembali diam tidak menyentuh hidangan itu.

“Lalu,..apakah nenek sakit, sehingga tidak mau makan, kalau nenek sakit mengapa harus jalan sejauh ini untuk mencari makanan nek?” lanjut pemuda yang sangat penasaran, apa yang sebenarnya terjadi dengan nenek.

Sang nenek sambil ketawa kecil memandangi pemuda, lalu berkata “Memang sejak dari kami bertemu kami selalu kemana-mana berdua, kami selalu berbagi, baik dalam senang dan susah, baik makanan, maupun minuman”

Pemuda itu semakin penasaran “Lalu kalau berbagi, mengapa nenek tidak makan, sedangkan kakek makan?”

“Aku menunggu giliran cu, aku tidak bisa makan sebelum giliraku, karena gigi pasangan kami masih dipakai kakek, kalau kakek sudah selesai baru nenek makan”

Sang pemuda tercengang kemudian meninggalkan pasangan usia lanjut ini, untuk meneruskan menikmati hidangan, sambil ketawa di dalam hati.

Komentar :

ada 0 komentar ke “Selalu Bersama dan Berbagi”

Posting Komentar

previous home