Baju Seragam Bu Guru


Tole adalah seorang anak kecil yang berusia hampir sembilan tahun, Tole dari keluarga kurang mampu. Namun Tole adalah anak yang penurut kepada orang tuanya. Tole bersekolah di SD Negeri Inpres yang letaknya agak jauh dari rumahnya. Tole duduk dibangku kelas tiga SD. Sehari-hari Tole berangkat dan pulang sekolah dengan jalan kaki, kadang sendirian dan kadang bersama teman-temannya.

Karena orang tua Tole tergolong tidak mampu, maka hanya dapat membelikan baju seragam untuk Tole dua pasang. Namun Tole giat sekolah dan tidak pernah bolos.

Pada suatu hari Senin, waktu itu musim hujan, Tole berangkat ke sekolah. Seperti biasanya Tole berjalan kaki. Di tengah perjalanan hujan turun, Tole tidak sempat berteduh, sehingga Tole kehujanan dan tubuhnya basah kuyub.

Tole kembali ke rumah untuk mengganti seragamnya dengan seragam satunya. Namun hujan yang ditunggu-tunggu tidak kunjung reda sampai waktu belajar di sekolah selesai. Akhirnya Tole hari itu bolos sekolah. Tole sedih karena harus bolos sekolah. Mau berangkat juga tidak punya payung dan tidak punya jas hujan.

“Sudah toh le, nggak usah sedih, kamu kan tidak bermaksud untuk membolos”

“Iya, mak tidak apa-apa”

Pada hari esoknya, hari Selasa Tole sudah siap pagi-pagi benar. Dengan gembira Tole berangkat sekolah lebih pagi agar tidak kehujanan di jalan. Namun apa hendak dikata, Untung tak dapat diraih dan Malang tak dapat dihindari. Di tengah jalan yang sepi, tidak ada tempat berteduh, Tole kehujanan, kembali Tole basah kuyub. Tole pulang dengan hati sedih karena hari itupun dia tidak dapat bersekolah.

Sesampai di rumah Tole sangat sedih. Dua pasang bajunya kini harus dijemur karena sepasang baju yang kemarin belum kering. Terpaksa hari itu Tole bolos sekolah.

Hari selanjutnya Tole tidak dapat pergi ke sekolah karena kedua pasang baju yang dijemur belum kering, karena seharian kemarin hujan dan mendung.

Toleh sangat sedih harus bolos selama tiga hari, padahal sebelumnya Tole tidak pernah bolos.

“Jangan terlalu sedih Le, kamu kan tidak bermaksud membolos, dan hanya mempunyai dua pasang baju”

“Apakah teman-teman dan Bu Guru juga hanya memiliki dua pasang baju, Mak”

Dengan pertanyaan seperti ini seorang ibu akan tidak berdaya, apalagi kepada seorang anak yang penurut seperti Tole. “Iya Le, semua temanmu juga sama kok Le” sang ibu terpaksa berbohong untuk menyenangkan hati buah hatinya.
“Ya sudah Mak, tidak apa-apa”

Pada keesokan harinya hari Kamis Tole berangkat sekolah,. cuaca hari itu cerah. Sesampai masuk kelas Tole dipanggil Bu Guru untuk maju ke depan.

“Tole mengapa selam tiga hari kamu tidak masuk, sekolah?”

“Hari Senin dan Selasa saya kehujanan Bu, lalu saya pulang”

“Hari Rabu kamu juga tidak masuk sekolah?”

“Hari Rabu pakaian saya sedang dijemur dan belum kering Bu, pakaian saya semuanya kehujanan”

“Baiklah Tole, kamu duduk kembali!!”

Keesokan harinya, Hari Jum’at Tole berangkat sekolah, Tole melewati rumah Bu Guru. Di depan rumah Bu Guru terdapat jemuran yang banyak, juga baju seragam Bu Guru yang jumlahnya dua pasang. Tole memperhatikan jemuran itu. Tole ingat apa yang dikatakan emaknya, lalu Tole kembali pulang ke rumah.

Sesampai di rumah Ibu Tole bertanya, “Le, mengapa kamu tidak sekolah?”

“Bu Guru, tidak masuk Mak” jawab Tole

Emakpun tidak bertanya lebih lanjut, karena Tole memang tidak pernah bolos dan juga penurut.

Pada hari Sabtu Tole berangkat ke sekolah. Tolepun lewat di depan rumah Bu Guru. Hari iru tidak ada jemuran sama sekali di depan rumah Bu Guru. Tole terus berjalan menuju sekolah.

Sesampai masuk kelas, kembali Bu Guru memanggil Tole.

“Tole, mengapa kemarin kamu tidak masuk sekolah lagi?”

Tole bingung dan clingak-clinguk lalu menjawab “Bukankah Bu Guru kemarin tidak masuk sekolah”

“Kamu kok menyangka Bu Guru tidak masuk sekolah, Le???”

“Ketika lewat di depan rumah Bu Guru. Tole melihat pakaian Bu Guru yang dua pasang sedang di jemur, kata emak saya kita semua memiliki dua pasang pakaian seragam, jadi saya kira ibu tidak masuk sekolah. Kalau begitu kemarin Ibu memakai pakaian apa?”

“Haaaa…..” Bu Guru terkejut

Diikuti “Geeeerrrrrrr” suara ketawa teman Tole seluruh kelas.

Dengan sedikit geli Bu Guru berkata "Sudah Le, kamu kembali ke bangku!!!"

Sementara Tole masih cengar-cengir memikirkan 'Kemarin Bu Guru pakai baju apa yaaa..'

Komentar :

ada 0 komentar ke “Baju Seragam Bu Guru”

Posting Komentar

Next previous home